Aku Rindu Udara yang dulu
Aku rindu udaraku yang dulu
Udara yang sehat tanpa polusi
Negaraku, kotaku, desaku
Dulu hanya sedikit polusinya
Banyak tanaman tumbuh di pinggir jalan
Tapi sekarang ?
Semakin hari semakin banyak kendaraan
Ribuan bahkan ratusan merk terbaru
Itu membuat udaraku kotor
Banyak polusi
Siapa yang akan bertanggung jawab untuk
ini semua ? Siapa ?
Tuhan, biarkan saya mendapat udara yang
segar seperti dulu
Aku ingin negaraku yang bersih dan
sehat tanpa polusi
Pasir Merah Mudamu yang Indah
Sekian juta pantai
Hanya satu yang selalu di hati
Yaitu kau pantaiku
Berjuta warna pasir pantai
Hanya satu warna pasir yang memikatku
Warna pasir pantai merahmudamu itu
Sungguh warna yang sangat cantik
Pantai pink di Lombok Timur
Terimakasih Tuhan, engkau telah
memberikan alam indah ini
Air Sumber Kehidupanku
Berjuta-juta tetes air
Bagi kami kau sangatlah istimewa
Jika tidak ada air
Bagaimana kami hidup
Jika tidak ada air
Pohon, tumbuhan dan hewan pun tak ada
Jika tumbuhan dan hewan tidak ada
Bagaimana kami ?
Kami akan mati
Kelaparan tidak apa, asalkan jangan
sampai tidak ada air
Dan jika tidak ada air, listrik pun
hanya sedikit
Bagi kami
Engkau sangatlah berharga, lebih
berharga dari apapun
Tangisan
Alamku
Terik sang fajar yang tak pernah bosan menyinari
Pangeran awan yang tak pernah lelah menampakkan
senyumnya
Bunga-bunga yang tak henti bermekaran
Pegunungan yang selalu sujud kepangkuan
ilahi
Suara aliran sungai nyaring nan merdu
Hamparan sawah yang terbentang luas nan
segar
Seakan memberikan jaminan kenyamanan
Dan memberikan rasa persahabatan
Tapi sayang
Semua tinggal cerita
Wajah alam kian hari kian sedih
Bencana terjadi dimana-mana
Ia dating tanpa kenal permisi
Banjir, gunung merapi, gempa bumi
Takhenti-hentinya membuat alam menangis
Sampai kapan ini terjadi ?
No comments:
Post a Comment